kjr 127

Selamat datang di blog dendi iskandar”

Selasa, 13 Desember 2011

METODOLOGI LATIHAN OLAHRAGA


1.      PENGERTIAN METODOLOGI PELATIHAN
A.      Pengertian – pengertian
1.      Metodologi pelatihan dalah suatu ilmu yang mempelajari masalah cara-cra berlatih-melatih yang bersipat meningkatkan kualitas atlet dalam rangka mencapai prestasi prima dan kemandirian.
2.      Metodik ialah cara-cara melakukan gerak dengan runtut untuk menguasai sasaran latihan agar menguasai gerak secara otomatis dan benar.
3.      Berlatih ialahsuatu proses penyempurnaan kualitas atlet secara sadar untuk mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental secara teratur, terarah, bertahap, meningkat dan berulang-ulang waktunya.
4.      Melatih ialah aktivitas pelatih menyiapkan dan menciptakan situasi lingkungan sebaik mungkin dan menghubungkanya dengan anak latih, sehingga terjadi proses berlatih secara efektif dan efisien untuk mencapai ssasaran latihan pada saat itu.

B.      Pedoman interaksi pelatih dan atlet
Proses berlatih dam melatih perlu interaksi antara atlet dan pelatih secara baik dan serasi, sebagai pedoman agar hubungan itu serasi dan seimbang, antara lain :
1.      Kelebihan pelatih yang dapat menimbulkan kewibawaan, ialah pengakuan kelebihan secara sadar dan sukarela dari atlet terhadap pelatih dalam proses pelatihan. Kelebihan dalam hal apa dituntut pelatih agar dapat mendatangkan wibawa? Kelebihan fisik  yang sehat dan segar  ilmu pengetahuan dan keteramilan melatih, sikap kepribadian, budi pekerti yang terpuji, sikap sosialdan ketakwaan kepada tuhan yang maha esa.
2.      Kebijakan dimaksudkan agar pelatih pandai-pandai mengambil keputusan sesuai dengan kondisi, situasi berlatih melatih. Misalnya dalam program latihan telah di tetapkan meningkatkan daya tahan dengan lari 7 km. kebetulan kebetulan sebagian besar atletnya baru saja melakukan pawai untuk sekolahnya dalam rangka lomba gerak jalan 17 agustus sejauh 17 km, atlet dalam rangka keadaan masih lelah. Pelatih mengambil keputusan bahwa latihanya diubah bentuk senam dan bermain sepak bola dengan intensitas rendah.
3.      Hormat, artinya pelatih menghormati atlet sebagi manusia yang memiliki raga, fikir, rasa, pengetahuan, keterampilan yang berbeda-beda antara individu satu dengan  lainya. Begitu pula atlet menghormati kepada pelatihnya baik sebagai orang tua, pemimpin dan pembingbing. Saling menghormati antara satu dengan yang lainya dalam proses  berlatih dan melatih merupakan factor yang menentu untuk mencapai tujuan bersama yang ingin dicapai pada saat itu.
4.      Kerja sama. Kerjasama secara kompak yang baik antara pelatih dan atlet, dalam proses berlatih melatih dapat memperlancar tercapainya sasaran latihan. Srat kerjasama secara baik, apabia semua individu yang terkait dalam hal ini pelatih, pembanntu pelatih, instructor/trainer, dan atlet mengerti, memahami, menghargai dan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
a.      Menyadari bersama tujuan berlatih-melatih.
b.      Saling percaya antar individu yang terkait.
c.       Memiliki sikap berkorban demi kekompakan dalam kerjasama.
d.      Saling mau menerima kritik dan member kritik demi perbaikan bersama.
e.      Saling cinta kasih antar individu.
f.        Saling terbuka, jujur/fair play dan saling menghargai satu orang dengan lainya.
5.      Kasih saying. Hubungan antara pelatih dan atlet harus dilandasi kasih saying agar dalam proses berlatih-melatih tercipta  kondisi yang menggembirakan bagi semua individu. Tingkah laku, tindakan-tindakan semuanya berdasarkan asih, asah dan asuh dalam rangka mencapai tujuan bersama.

C.      Asas – asas berlatih – melatih
1.      Motifasi dorongan, baik dari dalam maupun dari luar untuk mencapai cita-cita juara atlet dalam proses pelatihan.
2.      Minat, perhatian,konsentrasi dan semangat tinggi dalam proses berlatih melatih.
3.      Aktivitas : kreativitas, gerak dari pelatih dan atlet dala proses pelatihan.
4.      Peragaan :  keterampilan olahraga dapat dengan baik apabila diperagakan atau diperaktekan dilapangan. Gerak dari yang mudah menuju ke yang sukar, berlatih gerak yang sederhana menuju ke yang sukar.
5.      Ulangan : untuk mencapai gerak otomatis yang benar,  perlu prekuensi gerak sebanyak-banyaknya dilapangan.

D.     Prinsip-prinsip latihan
Latihan merupakan salah satu paktor sangat penting dalam proses kepelatihan untuk mencapai prestais maksimal suatu cabang olahraga.
Pada jaman modern sekarang ini di Negara-negara maju laatihan dilakukan lima sampai 7 kali perminggu dengan model latihan dua kali setiap hari. Latihan dilakukan oleh atlet sbelum masuk puncak pertandingan, baik secara intesif maupun ekstensif. Sebagian besar waktu dalam proses kepelatihan dipergunakan untuk latihan.
Apa sebenarnya latihan itu? Latihan adalah suatu proses penyempurnaan atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi  maksimal yang diberi beban-beban fisikk teknik, taktik, mental secara teratur, terarah, meningkat, bertahap dan berulang-ulang waktunya. Pelatih maupun atlet di dalam mengerjakan latihan, masalah prinsip latihan sangat penting demi mempecepat tercapainya tujuan latihan suatu cabang olahraga.
Sebagai dasar/ landasan prinsip-prinsip laatihan adalah proses adaptasi mausia terhadap lingkungan. Manusia memiliki daya adaptas terhadap beban latihan yang diterimanya saat latihan maupun saat bertanding. Apa yang dimaksud adaptasi? Adaptasi adalah penyesuaian fungsi dan struktur organisme atlet akibat beban latihan yang diberikan. Adaptasi atlet akan timbul apabila terkena rangsangan beban latihan yag berat, kerapdan teratur interval antara unit latihan satu dengan yang lain. Adaptasi manusia bersipat labil dan sementara yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh karena itu, adaptasi positif (prestasi atlet tinggi) memerlukanpenjagaaan dengan laltihan continue  dan meningkat agar prestasi atlet tetap tinggi dan menaik pada puncak pertandingan. Sedikit lengah dalam laltihan ataupun latihan tidak teratur  akan mempercepat adaptasi kearah negative (prestasi menurun kembali). Sesuai sipat adaptasi yang labil dan sementara, maka dampak beban latihan yang dijalankan oleh atlet akan menimmbulkan empat alternative terhadap prestasi.
Pertama, adaptasi kearah positif, berarti prestasi atlet naik setelah dilakukan latihan. Masalah ini dalam proses kepelatihan disebut superkompensasi, artinya kenaikan kemampuan atlet setelah diberi beban berat, teratur dan cukup ulangannya.
Sarat-sarat timbulnya supercompensasi ialah:
1.      Beban latihanb berat (overload) terletak diatas ambang – ambang rangsangan atlet.
2.      Metode latihan tepat dan efektif.
3.      Waktu istirahat untuk beradaptasi
4.      Gizi makan baik da mencukupi kebutuhan.
5.      Atlet dalam keadan sehat dan segar.
Kedua, adaptasi kearah tetap, berarti prestasi atlet stagnasi (penghentian) disebut juga prestasi atlet dalam keadaan plateau.
Mengapa keadaan atlet mengalami plateau ?
Sebab-sebabnya antara lain:
1.      Beban latihan selalu jatuh pada batas ambang rangsangn kemampuan atlet.
2.      Kesalahan melaksanakan teknik dasar
3.      Keterbatasan kemampuan pelatih dalam melatih.
4.      Umur prestasi atlet telah terlewati.
Ketiga adaptasi kearah negative. Berarti prestasi atlet justru menurun setelah melakukan latihan.alternatif ini mungkin terjadi dikarenakan terlalu berat beban latihan (over training) atau tidak teratur latiha maupun  terlalu ringan melakukan latihan. Penuruna prestasi atlet dalam proses kepelatihan disebut involution of performance.
Keempat, adaptasi prestasi atlet naik turun (fluktuasi prestasi sangat tajam)
Dengan sedikit mengulasdasar dan landasan masalah latihan dan adaptasi, berikut akan dibicarakan prinsip-prinsip latihan.
Proses berlatih melatih agar efektif dan efesien perlu interaksi antara atlet dan pelatih secara selaras, serasi dan seimbang. Maksud atlet dalam proses latihan perlu modal :
1.      Kondisi fisk olahraga yang tinggi
2.      Memiliki bakat olahraga yang tinggi
3.      Memiliki daya pikirtinggi dan kreatif
4.      Minat, perhatian, konsentrasi dan semangat tinggi
5.      Berkemauan kuat dan semangat yang tinggi
6.      Bersikap disiplin, tekun, ulet dan tabah.
7.      Sadar aka tujuan latihan dan senang melakukan olahraga
Pelatih dalam proses melatih berusaha menciptakakan lingkungan berlatih sebaik mungkin, sehingga memungkinkan atlet berlatih secara efektif dan efisien untuk menciptakan sasran latihan saat itu.
Usaha – usaha itu antara lain :
1.      Menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
2.      Tempat latihan aman, nyaman dan menyenangkan
3.      Pandai member motifasi kepada atle
4.      Tingkah laku simpatik dan energik
5.      Megatur formasi-formasi latihan yang baikdan menyenangkan
6.      Memilih metode yang tepat
7.      Menyajikan variasi bahan latihan
Prinsip-prinsip latihan itu adalah sebagai berikut :
1.Latihan harus sepanjang tahun tanpa terseing (kontinuitas). Mengingat sipat adaptasi atlet terhadap bebean latihan yang diterima bersipat labil dan sementara, maka itu untuk mencapai mutu restasi aksimal, perlu adanya beban latihan sepanjang tahun terus menerus secara teratur, terarah kontinu, supaya prestasi atlet tinggi meningkat dan flutuasi fresta tidak tajam.
Prestasi atlet akan menurun lagi bila beban latihan menjadi ringan dan latihan tidak kontinu.

1 komentar: